Adalah hak semua umat beragama mengklaim kalau defenisi dan konsep Tuhan dalam agamanya adalah yang paling benar. Tak masalah karena itu hak asasi setiap orang untuk mengklaim.
Tulisan ini tidak ditujukan untuk menggiring pada suatu dogma agama atau keyakinan tertentu. Namun mari sejenak berkontemplasi, secara nalar kalau faktanya manusia di semua belahan benua dunia dilahirkan dan terlahir dengan struktur tubuh yang sama, memiliki potensi panca indera yang sama (Mata, Telinga, Hidung, Lidah, kulit), serta memiliki organ tubuh yang bekerja dengan cara yang sama.
Jikalau seandainya benar setiap agama memiliki Tuhannya sendiri – sendiri, lalu mengapa manusia selaku pemeluk agama (termasuk juga mereka yang tidak beragama) itu justru memiliki struktur tubuh yang sama, potensi panca indera yang sama serta organ organ tubuh yang bekerja dengan cara yang sama ????? Apakah hal tersebut hanya merupakan kebetulan semata ?
Jikalau dalam tradisi ilmiah ilmu-ilmu empiris saja dianggap terlarang dan tabu seorang melakukan plagiat hasil karya orang lain, maka tentunya dalam karya penciptaan manusia yang jauh lebih kompleks dan spektakuler hal itu lebih tidak boleh terjadi, karena itu berarti ada Tuhan yang tidak kreatif sehingga melakulan plagiat.
Namun karena faktanya memang demikian, asumsi yang kemudian timbul adalah siapakah diantara Tuhan tuhan itu yang tertuduh melakukan plagiat ??? dan siapakah sebenarnya Tuhan sejati itu yang benar-benar telah menciptakan manusia ???
Terlepas dari pendapat yang mengatakan bahwa perbedaan persepsi manusia tentang Tuhanlah yang membuat Tuhan itu menjadi beragam sesuai dengan kemampuan bernalar maupun dogma yang diyakininya, faktanya realitas mengenai manusia yang berfikir itu adalah sama. Kemampuan berfikir manusia itu adalah sesuatu yang abstrak sedangkan eksistensi manusia itu sendiri adalah realitas yang terindera;
Asumsi ini dapat menjadi pijakan hipotesa untuk menguji argumentasi mengenai siapa Tuhan sejati itu sebenarnya, bahwa Tuhan sejati adalah Tuhan yang menciptakan manusia dengan realitas sebagaimana yang kita fahami dan tidak mungkin beberapa Tuhan membuat ciptakan dalam bentuk, susunan, serta struktur yang bekerja dengan cara yang sama.
Bagaimana hipotesa itu bisa kita uji ? Langkah yang paling logis adalah dengan membandingkan informasi mengenai penciptaan manusia dalam doktrin agama-agama. Manakah diantara doktrin agama-agama itu yang mampu memberikan informasi dan gambaran tentang manusia yang bersesuaian dengan fakta dan mana yang fiksi atau bahkan terkesan hanya dongeng dan khayalan?
Apabila informasi dan gambaran tentang Manusia yang diberikan sesuai dengan realitas manusia di dunia nyata maka secara logika berdasarkan hukum berfikir tentunya dapat dipahami bahwa itulah agama yang benar;
Pertanyaan kemudian manakah doktrin agama yang mampu memberikan penjelasan yang memuaskan terkait dengan manusia serta segala kecenderungannya ?
Itu adalah tugas rumah semua manusia. Silahkan anda mengkaji lebih jauh menggunakan fitrah yang anda miliki sebagai manusia yaitu. BERFIKIR.